ARTI ADU KERBAU BAGI MASYARAKAT TANA TORAJA
AGEN ADU KERBAU ONLINE – Tana Toraja, Sulawesi Selatan adalah satu dari banyak sekali daya tarik wisata yang ada di Indonesia maupun dunia, Tana Toraja dihuni oleh Suku Toraja yang menempati daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup mereka yang khas. Di daerah ini sangat banyak terdapat budaya-budaya yang masih sangat kental dengan kepercayaan asli nenek moyang mereka yang dalam bahasa setempat disebut dengan “Aluk To Dolo“. Kepercayaan asli suku Toraja ini memiliki makna bahwasannya manusia akan hidup di muka bumi ini hanya untuk sementara saja, prinsip yang sangat kuat yang tertanam ini mengibaratkan bahwasannya selama tidak ada orang yang bisa menahan matahari terbenam di ufuk barat, maka kematian pun di percaya tidak akan ada yang bisa ditunda kedatangannya oleh makhluk hidup. Suku Toraja meyakini bila halnya seseorang yang telah meninggal dunia, maka pada akhirnya ia akan menuju ke suatu tempat yang biasa disebut oleh suku Toraja dengan nama “Puyo” atau dunia arwah. “Puyo” dianggap sebagai sebuah tempat dimana seluruh roh berada. Dalam prosesnya menuju kesana, perlu didahului dengan rangkaian upacara penguburan sesuai dengan status sosial orang yang bersangkutan semasa hidupnya. Bila halnya sang mendiang tidak diupacarakan sesuai dengan sebagaimana seharusnya maka masyarakat Toraja akan meyakini bahwa yang bersangkutan tidak akan sampai di puyo dan rohnya akan tersesat. Kepercayaan aluk To Dolo pada hakikatnya berintikan pada dua hal, yaitu pandangan terhadap sesuatu yang bersifat kosmos dan kesetiaan kepada luhurnya. Masing-masing kebudayaan ini memiliki fungsi dan pengaturannya dalam tata cara berkehidupan dalam masyarakat. Percaya atau tidak percaya tapi itulah yang di yakini oleh masyarakat Toraja, termasuk saya sendiri sebagai orang toraja, walaupun “blasteran”.
Di artikel kali ini kami akan membahas tentang budaya “Passilaga Tedong” atau dalam bahasa indonesia disebut Adu Kerbau.
Adu kerbau atau yang masyarakat Toraja sebut dengan “Passilaga Tedong” ini dilakukan pada saat acara kematian / pemakaman, acara ini akan di langsungkan untuk memberikan penghiburan kepada keluarga yang berduka yang bersangkutan. Sebelum acara pemakaman dilakukan, telah dilakukan persiapan yang penuh dengan acara seremoni. Mulai dari passilaga tedong secara massal, hingga prosesi pemotongan hewan yang juga dilakukan secara massal. Setelah acara passilaga tedong usai akan di lanjutkan dengan upacara adat yang disebut dengan “Pattinggoro Tedong“. Pattinggoro Tedong adalah dimana saat kerbau-kerbau aduan tadi ini akan di sembelih dan orang Toraja agar dapat mengantarkan roh almarhum ke puyo.
Sekian dari artikel yang kami bahas ini, semoga bermanfaat bagi pembaca.
By RN